Thursday, April 26

Sekolah dan Khayalan Pelajar


Semua pelajar tau sekolah itu bermanfaat dan sangat penting. Meskipun demikian, sebagian besar pelajar mengatakan malas pergi ke sekolah walaupun tetap hadir, malas mengerjakan pr walaupun pr-nya selesai. Jujur, saya sebagai pelajar yang termasuk 'sebagian besar' tadi, sering malas kalau sudah mendengar kata 'sekolah' (no offense ‾.‾). Padahal aslinya, di sekolah sangat menyenangkan, bertemu kawan lalu ketawa sana sini. Jadi sebenarnya, yang dimalaskan itu adalah kegiatan belajarnya (no offense lagi). Tapi nggak setiap kegiatan belajar kita malas kok.
Karena adanya rasa malas tadi, timbullah khayalan-khayalan terhadap sekolah maupun kegiatan belajar. Misalnya berandai-andai
'seandainya guru matematika di sekolah ini Leonardo DiCaprio', atau 'kalau kelas ini dipasang AC 32 biji, pasti kita nggak kepanasan jadinya semangat', dan khayalan-khayalan lainnya.  Sebenarnya tujuannya cuma satu, agar murid lebih tertarik dan tidak bosan.
Terkadang andai-andai tersebut bagus juga jika di realisasikan. Misalnya menanyangkan video atau film dokumenter di pelajaran sejarah, lebih banyak ke laboratorium untuk pelajaran IPA, dan lain lain. Beberapa sekolah memang sudah menerapkannya, tetapi tetap saja murid suka berekspektasi lebih dan lebih. Ekspektasi-ekspektasi ini bisa didukung jika sekolah memiliki sarana dan prasarana yang lengkap dan bagus, bisa juga didukung dengan pemikiran guru yang terbuka dan asik. Intinya, sekolah dan kegiatan belajar yang tidak membosankan atau menarik akan meningkatkan semangat belajar siswa.

0 Comments:

Post a Comment

 
;