Friday, June 8

SIMULASI PEDAGOGI dan ANDRAGOGI

Anggota Kelompok:
1. Pangeran John P (08-087)
2.Icfadila Hanisa Lbs (11-022)
3.Haifa Chairunisa (11-050)
4.Atika M Nataya Nst (11-086)

SIMULASI PEDAGOGI

Setting : di kelas, antara guru bahasa inggris dan murid
Pemeran : Icfadila (Guru bahasa inggris) dan Nataya (Murid)
Cerita : Ibu guru menjelaskan tentang pelajaran dan murid mendengarkan

Ic      : Pagi, Thaya. Hari ini kita membahas Present Tense yaa.
Taya : Iya, Bu.
Ic      : Buka halaman 30 ya.
Taya : Iya, Bu.
Ic      : Jadi, present tense itu digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan sekarang atau menjadi kebiasaan. Mengerti, Taya?
Taya : Mengerti, Bu…..

SIMULASI ANDRAGOGI

Setting : di kampus, tiga mahasiswi saling bertukar pendapat tentang suatu studi kasus
Pemeran : Icfadila, Haifa, Nataya (Mahasiswi)
Cerita : 3 mahasiswi sedang berdiskusi tentang suatu kasus secara santai

Haifa   : Wee, semalam, kan, aku nonton video Nanny di youtube. Jadi ceritanya anaknya itu udah umur 9 tahun, berarti udah sekolah, kan. Cuma dia masih tempertantrum loh. Menurut kalian cemana itu?
Taya    : Iya juga, seharusnya emosi dia udah harus disesuaikan dengan lingkungannya.
Ic         : Aku pernah baca. Katanya, memangn kalau umur sekolah itu anak sudah tahu kalau perilaku marah-marah itu sama kayak anak bayi, tapi asal kalian tau, ternyata itu nggak berlaku dirumah loh.
Taya    : Ah masa?? Apa bisa perilaku mereka berbeda di rumah dan di sekolah ?
Haifa   : Eh tapi mungkin juga, Taya. Kan banyak tuh kejadian anak-anak yang beda di sekolah sama di rumah. Oh ternyata begitu yaa.


Dari kedua simulasi dia tas, dapat ditarik kesimpulan perbedaan di antara pedagogi dan andragogi adalah :
-          Pedagogi menekankan pada tanggung jawab guru atas muridnya secara penuh. Murid hanya sebagai pelajar pasif yang mendengarkan dan memahami apa yang diinstruksikan gurunya. Resiko pedagogi adalah ketika yang disampaikan guru salah dan murid tetap mencernanya secara keseluruhan.
-          Andragogi menekankan pada interaksi antara guru dan murid, dimana murid berperan sebagai sumber ajar dimana guru dan murid sama-sama saling belajar dan mengevaluasi hasil kerja mereka. Selain itu, orientasi andragogi adalah kehidupan. Orang dewasa akan lebih senang jika apa yang mereka pelajari memiliki relevansi langsung dengan kehidupan, seperti model studi kasus.

0 Comments:

Post a Comment

 
;